19 February 2007

Lima Tahun Nabila

Sabtu, 17 Februari 2007, usia Nabila genap lima tahun sesuai penanggalan Masehi. Nabila dilahirkan hari Minggu, 17 Februari 2002 atau 5 Dzulhijjah 1422 H. Ada perasaan yang mengharu-biru dalam hati mama dan papa Nabila, karena selama lima tahun ini, atas izin dan pertolongan Allah SWT, mampu mendidik dan membesarkan Nabila, baik dalam penanaman akhlak, pendidikan agama maupun pendidikan umum, dengan harapan dan do'a di hari-hari selanjutnya tetap terus mampu menjalankan amanahAllah SWT, memberi bekal yang sebaik-baiknya bagi masa depan Nabila.

Gak ada yang istimewa untuk menyambut ulang tahun (ultah) Nabila yang kelima ini. Dua tahun yang lalu ketika Nabila berumur tiga tahun, karena ini acara ultah Nabila yang pertama kali, ultah diadakan di sekolah Nabila dan di Asrama Yatim-Piatu Balita di Cipayung. Nah..., ultah yang kelima ini gak ada kepikiran buat acara yang macem-macem, walaupun jatuhya pas wiken. Tapi karena Nabila sepertinya happy banget menyambut ultahnya kelima, ..... atas saran papanya, kita buat acara syukuran kecil-kecilan dengan mengundang famili dekat, seperti Eyang Wied di Blok S Kebayoran Baru, Eyang Yeti di Rawamangun, Pak De Yayat di Bintaro, Pak De Agus di Cileungsi, Om Anto & Om Dodi di Japos, tentunya Mbak Asti, Ais dan Hafid gak ketinggalan serta Tante Ida di Jatikramat.

Beberapa hari sebelum ultah Nabila, agak bingung memilih souvenir, mug bergambar Nabila or payung yang bertuliskan Nabila. Tapi..., sepertinya karena saat ini musim hujan, lebih pas dech... souvenirnya berupa payung kecil. Payung kecil berwarna-warni dengan tulisan "Happy 5th Birthday Nabila, 17 Februari 2007" dan beberapa biji makanan kecil akan menjadi souvenir ultah Nabila. Karena pemesanan minimal 50 biji, akhirnya diputuskan 20 biji untuk famili dekat dan 30 biji untuk temen-temen Nabila di sekolah. Dan agar famili dekat dapat hadir semuanya, acaranya diadakan hari Minggu siang, 18 Februari 2007, setelah sebelumnya pagi-pagi 17 Februari 2007, mama dan papa Nabila mengucapkan selamat ultah di kamar Nabila dengan dibarengi ciuman sayang untuk Nabila.

Hari Sabtu, mulailah persiapan untuk acara Nabila. Menu yang akan dihidangkan berupa nasi kuning lengkap (sambal goreng hati, telur dadar, ayam goreng dan ayam sraten taliwang, sambal goreng kentang, abon dan lalapan), tom yang gung, dim sum, fruits salad ice, es kelapa muda dan atas permintaan Eyang Yeti dibuatkan menu khusus kepiting saus padang dan tentunya mama juga membuatkan kue ulang tahun coklat dan pernik-pernik pilihan Nabila sendiri.

Syukur Alhamdulillah, sejak pagi hari Minggu cuaca sangat bagus. Angin bertiup sejuk dan matahari bersinar terang menyisakan tetesan air hujan malam hari dan embun di pagi hari. Nabila betutl-betul udah gak sabaran. Habis mandi, pake baju baru, badan wangi, rambut dikepang, kue ultah dikeluarin dari kulkas dan duduk manis di ruang tamu, padahal jam baru menunjukkan pukul 09.55 pagi. Apalagi Mbak Asti, Ais dan Hafid juga udah datang, wah......, semakin nafsu dech .. Nabila.

Jam 12 an siang, Eyang Wied dateng, dengan Om Bobby dan Tante Wieda. Karena Nabila udah gak sabaran, acara tiup lilin (di sekolahan Nabila acara tiup lilin biasanya diganti tusuk balon ... dor !) dan potong roti mulai dilakuin. Acara dimulai dengan doa bersama oleh papa Nabila, mendoakan semoga Nabila menjadi anak yang sehat, pintar dan sholehah dan senantiasa dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT. Semuanya khusuk mendoakan Nabila dan ada rona kebahagian di wajah Nabila. Acara dilanjutkan dengan tiup lilin, potong roti dan makan bersama.


Jam 2 an siang, Eyang Yeti dan rombongan dateng, juga Pak De Yayat, Bude Wiwi, Mbak Dina, Mas Danu, Mbak Dian dari Bintaro. Nabila happy banget dapet kado dari semuanya. Pokoknya gak sabaran tuch.., maunya kado langsung dibuka. Dari Mbak Asti, Ais dan Hafid dapet kado tas sekolah. dari Eyang Wied duit untuk beli kado, Eyang Yeti tas buat sekolah dan dari Pak De Yayat, pensil warna satu set dan pakaian satu set. Malemnya Pake De Agus baru sempat dateng dan Nabila dapet kado boneka kelinci gede banget, hampir segede anak umur empat tahun dan menjadi temen tidur Nabila di malam hari selain boneka kesayangannya "Pooh". Semoga dengan bertambahnya umur, Nabila semakin pintar, sehat, memiliki akhlak yang mulia dan mama dan papa Nabila terus mampu mendidik membimbing Nabila dengan baik dan Insya Allah tahun ini Nabila dapat bersekolah di Sekolah Dasar. Amin.

15 February 2007

Banjir.......Banjir

Mendung yang bergayut disertai hujan yang lebat sejak awal Februari 2007 ternyata membawa malapetaka bagi sebahagian besar penduduk Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Hujan yang kadang-kadang disertai angin kencang ternyata juga mengganggu jadwal sekolah Nabila. Selain kekhawatiran dengan kondisi tubuh Nabila, juga jalur yang selalu dilalui Nabila setiap hari ke sekolah sering dilanda banjir. Adalah Perumahan Nasio yang menjadi langganan banjir setiap tahun. Selain mungkin kondisi drainase yang kurang baik, letak sebahagian rumah di perumahan tersebut lebih rendah dari sungai kecil yang melalui samping perumahan, mengakibatkan rawan banjir. Banjir di perumahan tersebut lebih banyak disebabkan karena hujan lokal yang turun disekitar perumahan, bukan banjir kiriman dari Bogor.

Jum'at, 2 Februari 2007, hujan mengguyur Jakarta sejak malam hari, dini hari sampe pagi hari, malamnya pulang kantor sudah dilanda kemacetan yang luar biasa. Sejak keluar kantor dari Kebun Jeruk, kemacetan terjadi dimana-mana. Ini merupakan pertanda awal akan terjadinya banjir besar di Jakarta dan sekitarnya. Pagi-pagi sudah banyak info melalui saluran televisi dan sms yang mengabarkan terjadinya banjir dimana-mana. Temen-temen di Cileduk sudah sejak dinihari rumah kemasukan air dengan sangat cepatnya. Ah....., kondisi ini membikin hati mama Nabila dag..dig..dug, apalagi jalur sehari-hari yang dilalui selalu melewati Jalan Cileduk Raya dan Srengseng. Nabila sudah tidak memungkinkan berangkat sekolah, karena jalan di depan Perumahan Nasio sudah tergenang air cukup tinggi, agak sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, kecuali truck TNI/Marinir. Jadilah kita semua, papa Nabila, Om Budhi Abung tidak berangkat ke kantor, nongkrong aja di rumah memonitor situasi banjir yang terjadi di Jakarta. Papa Nabila lebih sibuk di meja kerja, memonitor situasi banjir melalui jalur internet, sedang Om Budhi Abung lebih banyak melalui televisi dan internet HP.

Siang hari informasi masuk, setelah dikonfirmasi dengan temen disana, Ida "Half", Perumahan IKIP Jatikramat sudah dilanda banjir setinggi leher orang dewasa. Karena kondisi rumahnya yang cukup tinggi dibandingkan dengan sekitarnya, Ida "Half" enggan mengungsi dan lebih memilih diam di lantai 2 rumah, walaupun lantai 1 rumahnya sudah kemasukan air setinggi lutut. Ida "Half" hanya meminta bantuan untuk mengirim makanan, karena akibat banjir belum sempat menyiapkan makanan, apalagi dapur di lantai 1 telah kerendam air dan listrik sudah dimatikan dari Gardu PLN. Jadilah hari Jum'at ini, kita semua menyiapkan roti 100 potong dan nasi campur sebanyak 50 bungkus. Sore hari menjelang maghrib, Bujang Santo dan Hadi Driver mengirim makanan ke Perumahan IKIP Jatikramat. Untuk mencapai Perumahan IKIP Jatikramat, ternyata cukup sulit, hampir semua jalur dilanda banjir, seperti Perumahan Nasio, Pondok Cikunir Indah, Jatibening Estate dan Perumahan TNI-AL. Jadilah waktu tempuh cukup lama, Alhamdulillah semua makanan dapat disampaikan dengan baik dan langsung ludes, mengingat sejak pagi, siang sampe malam, rata-rata yang bertahan di rumah belum sempat makan. Malam hari, hujan masih terus mengguyur Jakarta dengan lebatnya, kita semua walaupun di rumah terus memonitor banjir dan kontak dengan temen-temen untuk berbagi informasi.

Sabtu, 3 Februari 2007, mulailah banjir besar melanda Perumahan di sekitar rumah tinggal Nabila. Mbak Asti, sepupu Nabila yag sejak pagi bermain di rumah temannya terjebak banjir di Perumahan Kemang Ifi Graha. Bujang Santo diutus untuk menjemput pulang Mbak Asti. Ketika sampe di Perumahan Ifi Graha, air telah mencapai pinggang orang dewasa, sehingga Bujang Santo harus berjalan kaki masuk menjemput Mbak Asti. Perumahan Pondok Gede Permai, Vila Nusa Indah I, II, III, IV dan Pondok Mitra Lestari, banjir terjadi dengan sangat cepat karena meluapnya Sungai Cikeas dan Sungai Bekasi, ditambah jebolnya tanggul di Perumahan Pondok Gede Permai. Banjir yang menggenang sangat tinggi, hampir setinggi atap rumah.

Papa Nabila sejak pagi sudah sibuk meninjau daerah banjir dengan sepeda motor dan beberapa perumahan disekitar menjadi tujuan papa Nabila. Papa Nabila begitu bersemangat dan hampir dua jam sekali kembali meninjau perumahan yag dilanda banjir. SiMbak Sri dkk di rumah sudah mulai bersiap-siap untuk memasak makanan dalam jumlah cukup besar untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjr. Sejak banjir Jum'at pagi, setiap hari berturut-turut sampe hari Senin, kita semua hanya mampu membantu mengirim nasi bungkus rata-rata 50 bungkus sehari ditambah aqua gelas dan wedang jahe panas. Yang mengharukan SiMbak Sri, Bujang Santo, Hadi Driver walaupun lelah memasak, membungkus dan mengirim makanan, tidak satupun keluhan keluar dari bibir mereka. Semua dijalankan dengan tulus ikhlas untuk membantu yang tertimpa musibah banjir. Tentunya Si Cantik Nabila selalu ikut nimbrung dan tidak mau kalah dengan yang lain membantu membungkus makanan. Semoga momen banjir besar ini dan keikhlasan membantu yang tertimpa banjir menjadi pelajaran, contoh dan pengalaman bagi Nabila, sehingga nantinya mempunyai kepekaan sosial dan moral yang tinggi sebagai bekal menghadapi masa depan yang membentang. Mama dan Papa Nabila terus berdo'a, semoga Allah SWT senantiasi memberikan bimbingan dan perlindungan dalam mengemban amanah mendidik dan membesarkan Nabila sesuai tuntunan agama Islam. Amin.